Monday, December 10, 2012

BELAJAR DARI OM ALEXANDER YANG AGUNG



Beberapa episode Alexander yang agung ternyata bagi kami di Keep in Spirit Institute begitu mempesona sehingga kami ingin menuliskan beberapa pesona tersebut dalam web kami ini.  Alexander oleh orang tuanya dari awal dididik untuk mencintai ilmu pengetahuan bahkan orang tuanya

mendatangkan seorang maha guru yang terkenal pada masa itu yaitu Aristoteles ( 343 SM ). Diusia anak SMP sekarang, yaitu sekitar 13 tahun, Alexander sudah bisa membaca, menulis, belajar Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu tata negara, belajar menggunakan perisai, tombak dan pedang ( tentunya bukan untuk tawuran ) dan sudah gemar membaca buku buku sejarah bahkan konon mampu menghafal buku yang berkisah tentang perang Troya.

Diusianya yang masih muda ada sebuah kisah yang sangat menarik.  Suatu hari para pelayan ayahnya mendapatkan kuda yang besar, gagah dan sangat kuat.  Tetapi kuda itu jika didekati akan meronta-ronta.  Jika ada yang berani duduk diatasnya maka kuda itu akan langsung berdiri dan menyepak kaki belakangnya dengan sangat kuat hingga para pelatih kuda tersebut terjatuh.  Alexander ternyata dengan mudah mampu menaklukkan kuda itu.  Dia tahu kuda itu takut dengan bayangannya sendiri.  Ia dekati kuda itu dengan lemah lembut, dibelainya lalu dihadapkan pada sinar matahari sehingga tidak melihat bayangannya sendiri.  Sesudah kuda itu tenang maka dia menaiki kuda tersebut.  Tanpa pemahaman akan sebuah ilmu, pastilah kuda tersebut tidak bisa ditaklukkan.  Kuda itu akhirnya menjadi kuda kesayangannya dan dinamakan Buchepalus.  Dan ketika kuda itu meninggal karena usianya yang tua diabadikan menjadi nama sebuah kota di India Buchepala.

Ketika usianya yang relatif masih muda yaitu sekitar 23 tahun, ia sanggup mengendalikan keamanan negerinya ( Macedonia ) yg sempat terganggu pasca terbunuhnya ayahnya sendiri ( Raja Philip ).  walaupun terjadi pembrontakan, dia tidak gugup apalagi takut. Ia dengan sigap mengirimkan pasukannya untuk menetralisir pembrontakan tersebut.  Dengan kecepatan dan kematangan strategi yang piawai dia mampu memadamkan pembrontakan itu dengan baik.  Dia sangat toleran dengan semua agama. Dia mengajarkan kepada rakyatnya supaya menganggap dunia sebagai tanah airnya, semua orang baik adalah saudara dan hanya orang jahat yang dianggap sebagai orang asing. 

Membaca sejarah ini kami dari Keep in Spirit senantiasa mencoba untuk menyebarkannya semangat yang sangat baik ini disetiap training kami.  Kalau kita ingin putra dan putri kita berhasil berikan pendidikan yang terbaik.  Pendidikan bukan semata-mata untukmendapatkan nilai yang terbaik.  Tetapi bimbingan, kepercayaan, menumbuhkan rasa percaya diri, menumbuhkan sifat menghormati sesama dll. Dan tentunya memberikan semangat untuk terus meningkatkan karya dan prestasinya.  Semoga para pembaca setia web keep in spirit institute ini senantiasa mendapatkan semangat untuk berbuat lebih baik dan lebih bermanfaat untuk sebanyak-banyaknya orang disekitar kita......keep in spirit.

No comments:

Post a Comment